“Salah satu kiat saya untuk bisa berbisnis, hingga seperti sekarang ini, dengan ribuan jenis produk mainan dan pemasarannya menjangkau kota-kota besar seluruh Indonesia ialah fokus dan tidak mudah mengeluh,” kata Pak Fuad –sapaan akrabnya– kepada depoknews.com, Minggu (3/2/14).
Ia menceritakan bagaimana pernah menghadapi kondisi yang sulit, namun tidak berkeluh kesah.
“Saya dulu pernah juga menggelar dagangan di Masjid Istiqlal, sampai di Istiqlal hujan besar, saya tidak sempat menggelar, dagangan saya malah pada rusak, namun saya tidak mengeluh, Alhamdulillah hari berikutnya saya dapat pesanan yang lumayan,” sambungnya.
Fuad juga menceritakan jatuh bangunnya menjalankan usahan mainan edukatif tersebut.
“Sekitar tahun 2005 saya pernah rugi hingga 400.000.000, sampai karyawan dan supplier kayu saya cicil cara bayarnya, namun saya tetap optimis, dan Alhamdulillah semua itu bisa saya lalui,” kisahnya.
Atas kesungguhan Fuad dalam mengelola bisnis hingga terbilang sukses, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) pusat beberapa tahun yang lalu memberikan fasilitas kepadanya untuk mendalami ilmu bisnis ke Jepang dan belum lama ini Ia juga di undang sebuah IO Internasional untuk pameran di Hongkong.
Saat ini, Fuad disamping memasarkan secara langsung produknya melaui agen dan sales, pengusaha asal Depok ini juga dipercaya untuk memenuhi pesanan beberapa instansi pemerintah seperti dinas pendidikan dan dinas kesehatan, baik di tingkat pusat maupun di daerah.
0 komentar